LOMBOK BARAT - Usai menjemput dua pelajar NTB yang berhasil meraih medali emas tingkat nasional bidang Matematika dan Sains, Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah meninjau Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah, di Kebon Kongok, Kecamatan Gerung, Kabupaten Lombok Barat.
Orang nomor satu di NTB itu bergegas ke lokasi tersebut untuk memastikan proses penanganan kebakaran TPA berjalan lancar tanpa kendala. Dari peninjauan itu, Gubernur dilaporkan, luas TPA Kebon Kongok, sekitar 5 hektare tempat tumpukan sampah. Lahan TPA yang terbakar sekarang mencapai 4 hektare. Terbakarnya lahan TPA ini, menyebabkan pembuangan sampah dari Kota Mataram dan Lobar terganggu.
Pemerintah Provinsi NTB terus menggesa agar kebakaran tidak meluas sehingga mengganggu aktivitas masyarakat di sekitar TPA. Untuk mendukung penanganan ini, pemerintah provinsi melalui BPBD dan Dinas LHK NTB berpadu menggerakkan mobil pemadam kebakaran, mobil tangki air dan dump truck pengangkut tanah.
Penanganan kebakaran dilakukan secara bertahap per blok dari 17 blok yang ada. Penanganan yang dilakukan saat ini adalah dengan sistem siram -timbun tanah atau landfilling. Hal ini dilakukan untuk memutus rantai oksigen dan persiapan blok untuk menerima sampah Kota Mataram dan Lombok Barat yang mulai menumpuk.
Untuk menangani 1 blok yang luasnya sekitar 3000 m2, dalam 2 hari, atau sekitar 2x10 jam, diperlukan 1 buldozer besar. Alat ini diperlukan untuk meratakan sampah yang ada agar mudah dipadamkan. Selain itu, BPBD mengerahkan 4 ekskavator, 1 pengurai sampah dan 3 mengisi dump truck dengan tanah. BPBD juga mengerahkan 2 mobil pemadam kebakaran, 4 truck tangki air, dan 10 dump truck.
Dengan sistem ini, kebakaran lahan ini tidak meluas dan perlahan mulai mengecil. Pantauan langsung di lapangan juga menunjukkan kepulan asap sudah semakin menurun seiring kerja keras pemerintah bersama stakeholder terkait.
Gubernur yang akrab disapa Bang Zul menyampaikan arahan sekaligus instruksi agar penanganan kebakaran ini bisa dipercepat. Yaitu cukup 15 hari saja dengan penambahan alat-alat berat dan tenaga.
"Terima kasih kepada teman-taman yang begadang siang malam memadamkan api yang terus menyala," ungkap Bang Zul.
Ia yakin, dengan kerja keras seluruh unsur, masalah ini akan segera bisa kita atasi, terutama Pemda Kota Mataram dan Kabupaten Lombok Barat yang terus berkordinasi bersama untuk tugas yang tidak sederhana ini.
LNG02
Orang nomor satu di NTB itu bergegas ke lokasi tersebut untuk memastikan proses penanganan kebakaran TPA berjalan lancar tanpa kendala. Dari peninjauan itu, Gubernur dilaporkan, luas TPA Kebon Kongok, sekitar 5 hektare tempat tumpukan sampah. Lahan TPA yang terbakar sekarang mencapai 4 hektare. Terbakarnya lahan TPA ini, menyebabkan pembuangan sampah dari Kota Mataram dan Lobar terganggu.
Pemerintah Provinsi NTB terus menggesa agar kebakaran tidak meluas sehingga mengganggu aktivitas masyarakat di sekitar TPA. Untuk mendukung penanganan ini, pemerintah provinsi melalui BPBD dan Dinas LHK NTB berpadu menggerakkan mobil pemadam kebakaran, mobil tangki air dan dump truck pengangkut tanah.
Penanganan kebakaran dilakukan secara bertahap per blok dari 17 blok yang ada. Penanganan yang dilakukan saat ini adalah dengan sistem siram -timbun tanah atau landfilling. Hal ini dilakukan untuk memutus rantai oksigen dan persiapan blok untuk menerima sampah Kota Mataram dan Lombok Barat yang mulai menumpuk.
Untuk menangani 1 blok yang luasnya sekitar 3000 m2, dalam 2 hari, atau sekitar 2x10 jam, diperlukan 1 buldozer besar. Alat ini diperlukan untuk meratakan sampah yang ada agar mudah dipadamkan. Selain itu, BPBD mengerahkan 4 ekskavator, 1 pengurai sampah dan 3 mengisi dump truck dengan tanah. BPBD juga mengerahkan 2 mobil pemadam kebakaran, 4 truck tangki air, dan 10 dump truck.
Dengan sistem ini, kebakaran lahan ini tidak meluas dan perlahan mulai mengecil. Pantauan langsung di lapangan juga menunjukkan kepulan asap sudah semakin menurun seiring kerja keras pemerintah bersama stakeholder terkait.
Gubernur yang akrab disapa Bang Zul menyampaikan arahan sekaligus instruksi agar penanganan kebakaran ini bisa dipercepat. Yaitu cukup 15 hari saja dengan penambahan alat-alat berat dan tenaga.
"Terima kasih kepada teman-taman yang begadang siang malam memadamkan api yang terus menyala," ungkap Bang Zul.
Ia yakin, dengan kerja keras seluruh unsur, masalah ini akan segera bisa kita atasi, terutama Pemda Kota Mataram dan Kabupaten Lombok Barat yang terus berkordinasi bersama untuk tugas yang tidak sederhana ini.
LNG02
0 Comments
Silahkan Berkomentar, Bebas Tapi Sopan.