Barat, Fud Syaifuddin, S.T pada Kamis, (19/12) meresmikan Sentra Industri Kecil dan Menengah (IKM) dan pengoperasian Pabrik Pupuk Organik Pariri. Usai diresmikan dengan bacaan basmalah, Wakil Bupati dan Ketua TP-PKK KSB Hj. Hanipah Musyafirin, S.Pt menggunting pita di depan pintu Centra IKM Pangan Berbasis Agro yang berada di jalan Lintas Negara di Desa Poto Tano tersebut. Turut mendampingi pada kegiatan ini anggota Forkopimda KSB, Sekda KSB dan sejumlah Kepala OPD KSB.
Usai meresmikan, Wabup dan pejabat lainnya meninjau ruangan, peralatan dan kegiatan di Centra IKM. Seperti fasilitas untuk memajang produk-produk dan fasilitas atau peralatan packing dan lainya. Termasuk melihat dan bercengkrama dengan ibu-ibu yang tengah membuat jajanan dan produk olahan makanan lainnya. Termasuk melihat ruangan pengemasan dan Pupuk Organik Pariri yang telah dikemas.
Wakil Bupati melalui Kabag Humas Ir. Abdul Muis, MM dalam sambutannya mengatakan, KSB memiliki Peraturan Bupati Nomor 2 Tahun 2019 tentang Pemberdayaan Usaha Mikro Kecil Menengah dan Koperasi. Kemudian Surat Edaran Bupati Nomor: 800/91/Bappeda-Litbang/X/2019 tentang Gerakan Aksi Bela dan Beli Produk Lokal KSB. Perbup dan Surat Edaran Bupati tersebut adalah bentuk dukungan Pemda untuk mengajak masyarakat mendukung IKM dan produk lokal. Untuk IKM, Dikoperindag harus betul-betul menghidupkannya dengan aktifitas produksi dan penjualan.
Terkait Pabrik Pupuk Organik Pariri Poto Tano, memiliki sejarah panjang. Pabrik tersebut didirikan Pemda tahun 2013 silam. Namun karena adanya bencana angin puting beliung pabrik tersebut mengalami kerusakan. Alhamdulillah, Pabrik tersebut kini dihidupkan lagi oleh KSU Pariri bersama Pemda.
Diharapkan masyarakat KSB bisa memaksimalkan keberadaan Pabrik tersebut dengan menggunakan pupuk organik lokal ini untuk memupuk tanamannya.
‘’Kepada Kepala OPD untuk menanam buah dan sayuran di depan kantornya, pupuknya harus menggunakan pupuk organik Pariri, kita harus jadi contoh agar masyarakat percaya akan kualitas produk lokal, agar pabrik pupuk organik tersebut bisa tetap eksis dan memberikan dampak positif bagi masyarakat dan daerah,” kata Wakil Bupati.
Kepala Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan, Ir. Amin Sudiono, M.M dalam laporannya menyampaikan, Centra IKM Poto Tano dibangun sejak tahun 2017 menggunakan Dana Alokasi Khusus (DAK) Kementerian Perindustrian dan Perdagangan RI. Dana pembangunan fisik tahun 2017 senilai Rp. 1,4 miliar. Tahun 2018 senilai Rp. 2,2 miliar. Sementara tahun 2019 anggarannya sebesar Rp. 700 juta untuk revitalisasi fasilitas dan peralatan.
Tahun 2020 mendatang, Kemenperindag RI akan mengucurkan DAK senilai Rp. 709 juta untuk pengadaan lima unit alat pengemasan.
‘’Tujuan adanya Centra IKM ini adalah sebagai sarana pelaku IKM di KSB untuk produksi dan penjualan, menfasilitasi proses pengemasan makanan dan minuman agar higienis dan meningkatkan daya saing serta nilai tambah produk lokal,” tutupnya. (LNG05)
0 Comments
Silahkan Berkomentar, Bebas Tapi Sopan.