Lintas NTB, Lombok Tengah - Dunia pendidikan, utamanya lingkungan
universitas tak pernah lepas mengabadikan tanggungjawabnya sebagai salah satu
elemen penting dalam kehidupan. Sesuai dengan Tridharma Perguruan Tinggi yang
meliputi Pendidikan, Penelitian, dan Pengabdian Masyarakat, hal ini serasa
wajib dilaksanakan demi mewujudkan visi-misi perguruan tinggi.
Sebagai salah satu upaya
mewujudkan Tridharma Perguruan Tinggi tersebut, Program Studi Hubungan Internasional
(HI) Universitas Mataram menggelar workshop pengabdian masyarakat dengan 2 tema
besar yakni , ‘Pemberdayaan Masyarakat di KEK Mandalika Melalui Skema Rantai
Nilai.’, dan ‘Pemberdayaan Masyarakat di KEK Mandalka Provinsi Nusa Tenggara
Barat Melalui Indikator Pembangunan Manusia.’ Pada Kamis (23/06/22).
Bertempat di Aula Kantor Desa Rembitan, Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok Tengah, workshop ini menghadirkan pemateri dari Universitas Mataram sendiri yakni Dosen Hubungan Internasional, Alfian Hidayat S.IP, MA, Sirwan Yazid Bustami, S.IP, MA, dan Ahmad Mubarak Munir, S.IP, MA. Selain itu hadir sebagai pemateri, Direktur Solidaritas Inter Mandalika ( SWIM) Lalu Alamin.
Menurut Kepala Desa Rembitan, ini merupakan terobosan baru bagi masyarakat, Desa Rembitan ini memiliki
potensi yang sangat luar biasa baik dari potensi alam maupun potensi
masyarakat yang ada, tetapi potensi-potensi tersebut tidak mungkin dapat dikembangkan secara
personal melalui pemerintahan desa saja tanpa bantuan dukungan dari instansi
pendidikan maupun lembaga di daerah desa rembitan.
"Oleh sebab itu melalui kegiatan hari ini tentunya kedepan kita bisa menjalin hubugan lebih erat lagi dalam bagaimana menyongsong globalisasi yang akan muncul ditengah-tengah kita." Harap Kepala Desa Rembitan.
Dosen Program Studi Hubungan Internasional, Alfian Hidayat menerangkan bahwa Program ini merupakan tindak lanjut dari riset yang dilakukan.
"Ini kita ambil masalahnya dari riset untuk mendapatkan insight, masukan atau mendapat banyak hal di lapangan untuk kita konfirmasi ke penelitian. ini bentuknya penelitian yang nantinya akan keluar dalam bentuk naskah akademik" Jelasnya.
"Selain itu, Program Studi HI memiliki dua rencana induk penelitian meliputi isu pembangunan dan isu migrasi, isu pembangunan di breakdown lagi, kita sekarang konsen di tahun-tahun ini melihat What's Going on." Tambahnya.
Menurutnya sistem ekonomi dengan pembangunan harus terintegrasi, goals pembangunan tidak hanya orang mendapatkan kerja dan menghasilkan uang, tapi apakah isntansi tempat orang bekerja itu merusak lingkungan atau tidak .
"dia bangun hotel memang benar tapi lingkungannya nanti sirkulasi airnya rusak, ya nggak kita kasi. Jadi kita memberikan penekanan pada goals pembangunan yang seperti itu" tegasnya.
Alfian Hidayat berharap masyarakat bisa aware dengan kondisi sekitarnya, kemudian agar masyarakat dapat melek literasi pembangunan, punya literasi diplomant (yang semacam) tahu hak dan kewahibannya, tahu posisi.
"kita gandeng SWIM, tidak mungkin anda akan datang ke tempat yang anda tidak tahu tanpa mengikutsertakan bahasa mereka, bahasa KEK ini salah satunya SWIM identitasnya. jadi ada sinergitas dengan kelompok masyarakatnya" Pungkasnya.
Kegiatan ini dihadiri oleh 50 peserta yang terdiri dari elemen masyarakat, perangkat desa dan SWIM.
(a*)
0 Comments
Silahkan Berkomentar, Bebas Tapi Sopan.